Minggu, 06 Desember 2015
Keajaiban Setelah Musibah
Seringkali kita menonton film fantasi atau fiksi bahwa super hero tercipta dari kecelakaan atau musibah. Bagaimana jika Kabar Langka menyatakan itu memang berangkat dari kenyataan hidup orang-orang di sekitar kita?
Manusia-manusia super atau sebut memiliki kemampuan di atas manusia rata-rata itu umumnya manusia biasa yang mengalami musibah kemudian bertransformasi ke kondisi super. Contohnya hulk yang menjadi super hero terkuat versi Marvel, terbentuk karena kecelakaan radiasi gama. Spiderman karena digigit laba-laba hasil rekayasa genetika.
Iron Man pun demikian sekalipun lebih karena teknologi dna kekayaanya. Batman pun sama menjadi super hero pintar dan lincah setelah keluarganya dibunuh waktu kecil. Para super hero umumnya melalui jalan berliku hingga mereka menemukan jati diri super hero tersebut. Mereka berjuang keras hingga dapat menggunakan kekuatan dari musibah itu dengan baik.
Seorang pria bernama Jason Padget mengalami hal serupa seperti super hero Marvel atau DC Comic walau tidak persis. Jikalau kita pernah mendengar kata "Jenius" adalah kata yang menyimbolkan seseorang yang memiliki daya pikir atau IQ diatas manusia rata-rata. Orang Jenius umumnya melihat dunia berbeda dengan orang kebanyakan, seperti Da Vinci, Einstein, dan James Watt.
Jenius atau dalam bahasa sehari hari memiliki arti kapasitas kecerdasan atau kepintaran di atas rata rata yang dimiliki oleh seseorang. Pemikiran yang orisinil, kreatif dan visual yang jelas menjadi beberapa ciri dari orang jenius, karena tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut. Banyak versi yang mengatakan bagiamana manusia itu bisa menjadi jenius, ada yang mengatakan itu adalah bawaan dari lahir, dan ada pula yang mengatakan bahwa jenius itu adalah usaha dari kerja keras. Kemauan yang kuat akan mendorong anda untuk menguasai bidang yang anda minati, karena pada dasarnya orang yang jenius adalah orang yang menguasai apa yang menjadi bidangnya.
Tetapi Jason Padgett mendapati dirinya mendadak menjadi jenius setelah terjadi sesuatu pada dirinya, yaitu sebuah musibah fatal. Jason Padgett adalah mahasiswa drop-out dari sebuah universitas, kemudian bekerja di toko furniture milik ayahnya. Hingga suatu saat dia mengalami penjambretan di sebuah karaoke bar di Tacoma, negara bagian Washington, Amerika Serikat. Kejadian tersebut akan mengubah hidupnya untuk selamanya.
Pada peristiwa penjambretan Jason dipukul hingga mengalami cedera otak dalam, Jason mulai melihat dunia di sekelilingnya dengan 'kacamata baru'. Ia juga menjadi terobsesi dengan matematika dan fisika. Mulanya, pada usia ke-31, Jason adalah sosok 'gila pesta'. Punya potongan rambut mullet.
Saat penjambretan terjadi dua pria menyerangnya dari belakang. Pukulan di bagian belakang kepalanya membuatnya tidak sadarkan diri. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit, dirawat karena mengalami lebam. Namun, ia dibolehkan pulang di malam yang sama. Pagi berikutnya Jason bangun dan menemukan daya penglihatannya berubah. Ia bisa melihat hal-hal detil yang sebelumnya lolos.
Saat menyalakan keran di kamar mandi, ia melihat garis tegak lurus yang tergambar dari air yang mengalir. "Awalnya aku merasa heran dan khawatir. Namun, apa yang kulihat sedemikian cantik, aku berdiri kagum menatapnya," ujar Jason. Beliau lalu berhenti kerja dan menghabiskan waktu belajar matematika dan fisika, fokus pada fraktal pola berulang dalam geometris.
Ia yang awalnya tak punya bakat seni, mulai menggambar fraktal dalam detail yang ekstrem. Kadang-kadang perlu beberapa minggu untuk melakukannya. Namun, kecenderungan barunya itu juga membawa dampak buruk. Sejak itu Jason tidak pernah keluar, menjadi tertutup, dan mulai menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Beliau menutup jendela dengan selimut dan menolak dikunjungi orang. Dia juga menjadi terobsesi dengan kuman, mencuci tangannya kuat-kuat sampai merah.
Jason juga tidak akan memeluk putrinya sendiri jika buah hatinya itu tak mencuci tangan dengan benar. Jason mengira, ia mulai gila. Sampai suatu hari ia melihat film dokumenter BBC tentang Daniel Tammet, seorang autis dengan savant syndrome. Dimana kondisi langka tentang orang dengan gangguan perkembangan saraf, gangguan autisme terutama spektrum atau cedera otak. Kondisi itu menunjukkan kapasitas yang mendalam dan luar biasa atau kemampuan jauh melebihi dari apa yang akan dianggap normal.
"Ini dia, ini yang terjadi padaku. Ya Tuhan, orang lain dapat melihat apa yang saya lihat!" demikian pikir dia saat itu. Setelah melihat dokumenter tersebut, ia memutuskan untuk menghubungi Dr Darold Treffert, ahli savantisme, yang kemudian mendiagnosis dia dengan 'acquired savant syndrome'. Saat ini hanya ada sekitar 40 orang di dunia yang didiagnosa dengan sindrom ini. Di mana orang tersebut lebih cerdas setelah mengalami cedera otak.
Jason makin memahami kondisinya setelah pergi ke Finlandia untuk diperiksa Dr Berit Brogaard. Menggunakan FMRI untuk memindai otak Jason. Dr Brogaard menemukan bahwa sisi kiri pasiennya lebih aktif, khususnya di lobus parietal di mana kemampuan matematika berada.
Diduga, setelah mengalami cedera, neurotransmiter membanjiri sisi kiri otak Jason dan akhirnya mengubah struktur, membuatnya menjadi sangat istimewa. Jason memutuskan untuk menerapkan kapasitas otak barunya dengan mendaftar di perguruan tinggi. Kini, pada usia 43 tahun, ia yakin setiap orang punya potensi jenius yang belum terungkap.
"Saya adalah bukti hidup bahwa ada kekuatan (pikiran) yang terkubur dalam diri kita semua," kata dia. "Jika bisa terjadi kepada saya, itu bisa terjadi pada siapa saja."
Sekalipun demikian Kabar Langka mengingatkan, jangan kamu berharap dapat kecelakaan seperti Hulk, Spiderman atau Jason Padget karena berpikir "siapa tahu dapat kekuatan atau kemampuan istimewa" ^..^!.
Mao Zedong pernah berkata "Setelah semua perjuangan dilakukan, Mukjizat yang mungkin". Tetapi ingat pula kata C.S. Lewis "Keajaiban tidak, pada kenyataannya, mematahkan hukum alam". Seperti kejadian Jason Padget dimana cedera otak tidak membuatnya menjadi idiot tetapi jenius karena benturan itu memaksimalkan kerja otak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar