Selasa, 29 September 2015

Tertawa Tanpa Alasan Tidak Selalu Gila

Tertawa Tanpa Alasan Tidak Selalu Gila a

Jikalau kita melihat orang tertawa sendiri tanpa sebab seringkali kita menyangka dia orang gila, jikalau dia kita kenal maka kita akan bertanya "kenapa kamu tertawa?". Namun saat ini di berbagai negara tengah berkembang yang namanya Yoga Tawa. Sport and Entertainment ini dipopulerkan pertama kali secara internasional oleh ahli medis bernama Dr. Madan Kataria, lewat sebuah buku berjudul Laugh For No Reason (2002).

Yoga Tawa pada mulanya lahir atas kepercayaan bahwa "tertawa yang disengaja" menimbulkan manfaat psikologis yang sama seperti tertawa secara spontan. Yoga Tawa dilakukan secara kelompok, dengan kontak mata dan dimainkan diantara para peserta. Kondisi ini akan mendorong para peserta menjadi tertawa secara nyata dan menular dari satu orang ke orang lain, hingga seluruh peserta menjadi tertawa keras. Konsep ini beranjak dari kenyataan bahwa seringkali kita ikut tertawa ketika melihat orang lain tertawa tanpa kita tidak tahu apa sebabnya.

Pada pertengahan tahun 1990-an, Yoga Tawa dipraktikan pada pagi hari di lapangan terbuka, umumnya oleh kelompok manula, hingga kemudian bentuk yang lebih formal diciptakan dan dipopulerkan sebagai "Klub-Klub Tawa". Klub Tawa pertama dimulai oleh Madan Kataria pada 13 Maret 1995 di Mumbai dengan peserta 5 orang di sebuah taman kota.
Tertawa Tanpa Alasan Tidak Selalu Gila b


Konsep Kataria segera menyebar dan tumbuh cepat. Saat ini tercatat 8.000 Klub Tawa yang tersebar di 100 negara. Setiap kelompok tawa dijalankan oleh seorang Kapten Tawa dan beroperasi secara independen. Dr Madan Kataria pun saat ini dijuluki sebagai "Laughter Guru" (Guru Tawa).

Yoga Tawa meningkatkan pasokan oksigen ke dalam tubuh dan organ otak dengan cara memadukan teknik pernafasan Yoga yang menghasilkan pernafasan diafragma. Dr. Madan Kataria memiliki teori, bahwa siapa pun dapat tertawa tanpa harus bergantung pada humor, lawakan atau komedi. Tertawa adalah sebuah olahraga fisik saat terus melakukan kontak mata dengan orang lain dan melakukan perilaku main-main seperti anak-anak kecil. Sekian artikel Tertawa Tanpa Alasan Tidak Selalu Gila.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar