Jumat, 09 Oktober 2015
Coca-Cola Mengandung Kokain dan Berwarna Hijau
Coca-cola adalah produk yang sudah lama ada, pada mulanya coca-cola tidak seperti yang kita konsumsi saat ini. Sekalipun demikian tampilan coca-cola dari abad 18 sampai sekarang tidak berbeda begitu jauh.
Pada mulanya coca-cola mengandung kokain serta berwarna hijau pada logo kemasannya. Coca-cola awalnya adalah minuman obat untuk melancarkan pencernaan, agar bisa buang gas dan sebagai penghilang rasa sakit (itulah mengapa mengandung kokain). Setelah terdapat undang-undang tentang pelarangan menjual "minuman keras" tanpa izin maka produk diubah menjadi sodium cabonated (soda), sugar cane extract dengan tetap tambahan kokain.
Pada tahun 1889 setiap 330 ml Coca-cola mengandung 100 miligram kokain. Pada saat itu diperlukan resep dokter ketika membeli coca-cola. Pada tahun 1894 setiap 330 ml Coca-cola mengandung 20 miligram kokain. Saat itu pembelian coca-cola sudah bebas, tidak diperlukan resep dokter, namun ditaruh peringatan untuk tidak mengkonsumsinya lebih dari 3 botol dalam sehari.
Seiring dengan perkembangan kesadaran negara-negara tentang kokain yang dipicu penyalahgunaannya, maka terjadilah perang terhadap kokain. Pada tahun 1903 kokain secara resmi dinyatakan sebagai obat terlarang dan coca-cola terpaksa menghilangkan kandungan kokain dalam minumannya dengan menggantinya kepada daun koka "bekas" yang merupakan sisa ekstrasi kokain. Jadi tetap mengandung kokain tetapi sangat sedikit yaitu 1/3000 miligram dalam setiap 1 gram daun yang digunakan.
Ketika coca-cola hendak menginfiltrasi market Israel dan muslim Timur Tengah, dia terkendala oleh standar halal (sertifikat), karena mengandung kokain walau sangat sedikit. Untuk mengakalinya coca-cola menggunakan Daun Koka Non-Narcotic. Karena Saham Coca Cola dibeli oleh perusahaan Isreal maka negara-negara arab menolak untuk mengimpor Coca Cola.
Oleh sebab itu akhirnya Coca Cola hanya menjual Essence Cola kepada sebuah perusahaan yg berbasis di Perancis dan dimiliki pengusaha dari Marroco dan kemudian menjual kembali minuman Coca Cola dengan merek Mecca Cola. Disisi lain kompetitor coca-cola terlebih dahulu berhasil menginfiltrasi negara-negara muslim Timur Tengah. Pepsi Cola menggunakan motto marketing "Minuman Ringan Untuk Para Haji dan Hajah". Pepsi juga meluncurkan nama produk khusus yaitu Zam-Zam Cola (mengadopsi air zam-zam).
Seiring dengan perkembangan teknologi maka pada thn 1980-an juga kenaikan harga gula, serta peperangan melawan narkotika maka formula dasar coca-cola diganti. Tidak lagi menggunakan sugar cane extract tetapi menggunakan gula dari proses kimia yang dikenal dengan nama fructosa. Pada masa ini coca-cola juga tidak lagi menggunakan daun koka, tetapi menggunakan zat perasa makanan yang dicampur dengan carbonated sodium menghasilkan warna hijau.
Warna asli coca-cola hasil formula sebelumnya adalah hitam, namun karena formulanya berganti dia jadi berwarna hijau oleh karena itu untuk pertimbangan image produk maka ditambahkan pewarna hitam untuk membuat minuman ini tampak seperti sebelumnya. Warna dari logo kemasan pun berganti dengan warna merah. Coca-cola yang masih menggunakan formula versi lama hanya ada di Mexico (sugar cane extraction). Kabarnya rasanya jauh lebih enak dari coca-cola yang menggunakan fruktosa, seperti yang umum kita konsumsi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar