Kamis, 08 Oktober 2015

Mitos dan Fakta Dibalik Seks

Mitos dan Fakta Dibalik Seks


Banyak sekali diantara kita keliru memahami kenyataan tentang seks. Berikut ini Kabar-Langka hendak memberikan fakta dan mitos dibalik seks. Seks dalam artikel ini adalah dalam konteks seks yang umum dilakukan pasangan.


Berikut adalah fakta dan mitos yang beredar di kalangan luas:


Fakta:
Sex adalah cara ampuh mengurangi stress. Saat melakukan seks, tubuh memproduksi dopamine, melawan hormon stress oleh hormon endorphins yang memicu kebahagiaan, serta oxytocin yang mendorong hormon hasrat. Dalam penelitian yang pernah diliris Public Library of Science, tiga ahli neurosains melakukan test pada tikus-tikus jantan dan menemukan bahwa tikus yang aktif melakukan seks sedikit cemas dibandingkan tikus jantan tanpa kegiatan seksual.

Mitos
Kepuasan perempuan tidak ditentukan dari "barang" yang besar atau panjang. Ukuran "barang" seperti besar atau panjangnya adalah suatu permasalahan dalam ego laki-laki bukan permasalahan kepuasan perempuan. Mitos ini diperkuat oleh film serta lawakan di masyarakat. G-Spot (bagian sensitif perempuan yang memicu kenikmatan) hanya terletak dua inci dari "tempat rahasia perempuan", yang teransang ketika disodorkan. Kebanyakan "barang" lelaki yang besar justru tidak mengenai G-Spot.

Fakta
Seks adalah bentuk kegiatan fisik, selama melakukan seks, faktor psikologis mengubah tubuh kita.Pernafasan kita lebih cepat, yang artinya kita lelah, sehingga membakar kalori. Jika seseorang melakukan seks 3 kali seminggu selama paling sedikit 15 menit maka dia membakar 7.500 kalori dalam setahun. Itu sama dengan melakukan jogging 75 mil. Pernafasan yang berat itu meningkatkan asupan oksigen ke dalam sel-sel tubuh dan hormon testosteron pada laki-laki akan memperkuat tulang dan otot pada laki-laki.

Mitos
Tidak ada bukti sains yang mendukung bahwa "rasa air mani" dipengaruhi oleh makanan dan minuman. Penelitian menunjukan, bahwa misalnya, rasa air mani  laki-laki satu terasa lebih baik dibanding laki-laki lainnya, tetapi tidak bisa dimodifikasi oleh laki-laki tersebut.

Fakta
Seks dapat melawan flu dan permasalahan kesehatan lainnya, sex dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Immunoglobulin A, adalah sebuah antigen yang melawan flu yang frekuensinya meningkat seiring dengan frekuensi seks. Melakukan seks tiga kali seminggu dapat membuat kamu terlihat 10 tahun lebih muda. Berdasarkan penelitian David Weeks seorang peneliti Skotlandia.

Mitos
Laki-laki selalu berpikir untuk melakukannya setiap detik. Pada kenyataanya di penelitian Ohio State University tahun 2011, ditemukan bahwa laki-laki rata-rata memiliki pikiran kotor 19 hanya kali sehari, sedangkan berpikir tentang makanan 18 kali sehari dan tentang tidur 11 kali sehari.

Fakta
Kegiatan seks membakar kalori juga kualitas jantung pria tetapi belum ditemukan efeknya tentang kualitas jantung wanita. Berpelukan dan kegiatan seks dapat meningkatkan tekanan darah, sehingga cukup berhati-hati juga bagi mereka yang memiliki tekanan darah berlebihan.

Mitos
44 penelitian menunjukan bahwa tidak ada bukti bahwa obat pengendali kehamilan menyebabkan kenaikan berat badan.

Fakta
Seks dapat mengurangi sakit migrain dan encok-encok, seperti penelitian Dr. George E. Erlich dari Philadelphia.

Mitos
Hanya laki-laki yang suka "bermimpi basah". Pada kenyataanya 40 % perempuan sering mengalami mimpi basah.

Fakta
Seks memicu hormon (oxytocin) yang meningkatkan kepercayaan dan kebahagiaan. Jikalau seseorang awalnya merasa ragu terhadap pasangannya maka seks menghilangkan keraguan itu.

Mitos
Di kalangan masyarakat barat terdapat kepercayaan bahwa kehidupan seks akan lebih buruk jika menikah. Kenyataanya pasangan yang menikah memiliki kepuasan seksual lebih karena lebih sering melakukan seks.

Fakta
Ejakulasi teratur pada laki-laki dapat mengurangi resiko terkena kanker prostat. Seorang laki-laki yang ejakulasi 21 kali memiliki resiko lebih sedikit terkena kanker prostat.

Mitos
Mitosnya perempuan tidak suka porno! Pada kenyataannya 85 % perempuan telah menonton film porno, pada suatu masa di dalam hidupnya.

Fakta
Perempuan tidak pernah mencapai kepuasan dalam "anal seks" tetapi umumnya melakukan untuk menyenangkan pasangan laki-lakinya. Anal Seks harus dilakukan hati-hati dalam kebersihannya, karena memasuki area tempat feces yang umumnya terdapat banyak bakteri-bakteri, sehingga dapat menyebabkan infeksi serta pelonggaran otot pembuangan perempuan.

Dari fakta dan mitos diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seks itu menyehatkan jika sesuai dengan porsinya dan keadaan tubuh orang-orangnya, karena pada dasarnya seks seperti berolahraga. Seks yang tidak sehat justru dapat menimbulkan kerugian seperti penyakit kelamin, terlalu sering bergonta-ganti pasangan seks dengan tidak memperhatikan kebersihan dan keamanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar